KAJIAN LAPISAN AKUIFER METODE GEO-ELECTRICAL RESISTIVITY SAMARINDA UTARA, KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Christian Sarungallo, Shalaho Dina Devy

Abstract


Salah satu sektor penyokong perekonomian di Indonesia adalah Industri pertambangan. Di wilayah Kalimantan khususnya Kalimantan timur, aktivitas penambangan terbuka batubara telah banyak dilakukan. kegiatan penambangan terbuka batubara menyumbang peran besar dalam pertumbuhan ekonomi serta kemajua teknologi bagi Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan kajian pada setiap aspek penting seperti kajian hidrologi dan hidrogeologi berupa akuifer sehingga kegiatan penambangan dapat berjalan dengan baik dan dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat diatasi. Kajian akuifer pada lokasi penelitian didasarkan pada nilai resistivitas material yang diperoleh lewat salah satu metode geofisika yaitu geolistrik dengan menggunakan konfigurasi wenner-schlumberger. Pada penelitian ini metode geolistrik dilakukan untuk mengetahui keadaan bawah permukaan bumi dengan menginjeksikan dua buah elektroda kedalam tanah menggunakan arus listrik searah dengan jarak tertentu sehingga dengan mengalirkan arus listrik searah dapat diketahui beda potensial dan diperoleh informasi tahanan jenis lapisan bawah permukaan bumi. Nilai tahan jenis material yang diperoleh kemudia diintepretasikan sehingga jenis akuifer pada daerah penelitian dapat diketahui. Hasil interpretasi dari nilai resistivitas material pada daerah penelitian menunjukkan bahwa sebaran akuifer untuk lintasan geolistrik 1,2 dan 3 adalah jenis akuifer semi tertekan sementara untuk lintasa geolistrik 4 adalah jenis akuifer tertekan. Berdasarkan hasil kajian hidrologi, Daerah yang diteliti memiliki curah hujan tahunan sebesar 3053,704 mm/tahun dengan luas daerah aliran sungai sebesar 16,586 km2. Sementara itu nilai evapotranspirasi daerah penelitian adalah 1784,21 mm/tahun, surface run-off sebesar 913,51mm/tahun dan imbuhan airtanah sebesar 355,98mm/tahun.

Keywords


Geolistrik, Konfigurasi Wenner-Schlumberger, Evapotranspirasi, Surface Run-off, Imbuhan Airtanah

Full Text:

1-8 PDF

References


Brooks, Kenneth N., 2013. Hydrology and The Management of Watersheds, 4th Edition. Malaysia: Willy-Blackwell.

Devy, S.D., 2018, April. Hydrogeology of Karang Mumus Watershed in Samarinda, East Kalimantan Province, Indonesia. In Forum Geografi (Vol. 32, No. 1).

Glass, Gene V. 1997. Interupted Time Series Quasi-experiments. Washington D.C.: American Education Research Association.

Hariani, 2013. Kompetensi Dasar Olimpiade Sains Nasional Geografi. Yogyakarta: Gadja Mada University Press.

Muhammad, 2016. Potensi Airtanah Berdasarkan Nilai Resistivitas Batuan di Kelurahan Cangkorah, Kecamata Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Vol.14. hlm 150.

Puradimaja, Deny J dan Irawan, Erwin D. 2015. Hidrogeologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Shadis, William R. 2002. Experimental and Quasi-experimental Desing for Generelizes Casual Inference. Boston & Newyork: Houghton Miffin Company.

Supriatna, S, 1995. Peta Geologi Lembar Samarinda, Kalimantan, skala 1: 250.000. Puslitbang Geologi Bandung.

Suryadi, 2015. Jurnal: Identifikasi Struktur Perlapisan Bawah Permukaan dan Sebaran Temperatur Daerah Panas Bumi Desa Matikole, Vol 14. Palu: Universitas Tadulako. Hlm 29.

Telford, 1990. Applied Geophysic. London: Cambridge University Press.

Triatmodjo, Bambang., 2008. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jtm.v6i2.1751

Refbacks

  • There are currently no refbacks.