ANALISIS JARINGAN PERPIPAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH (STUDI KASUS: KELURAHAN HARAPAN BARU)

Searphin Nugroho, Ika Meicahayanti, Juli Nurdiana

Abstract


Distribusi air di Kota Samarinda masih belum sepenuhnya optimal dikarenakan beberapa faktor, yakni tekanan air di dalam pipa yang rendah pada waktu tertentu, dan kehilangan air fisik seperti kebocoran, tanpa pengecualian di Kelurahan Harapan Baru. Perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan analisis tersebut ialah EPANET 2.0. Selain itu, dilakukan juga pengukuran tekanan air di lapangan pada kran pelanggan dengan menggunakan
manometer, yang nantinya hasil pengukuran akan dibandingkan dengan hasil simulasi EPANET 2.0. Dari hasil penelitian, diketahui terdapat sebanyak 7 junction yang nilai tekanan airnya di bawah batas minimum kriteria pipa distribusi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 sebesar 0,5 atm, serta sebanyak 11 pipe yang nilai kecepatan aliran airnya di bawah batas minimum kriteria yang sama sebesar 0,3 m/s. Selain itu, terdapat perbedaan nilai tekanan air yang cukup signifikan antara hasil simulasi model EPANET dengan pengukuran langsung pada kran pelanggan. Rekomendasi perbaikan jaringan perpipaan distribusi air bersih di Kelurahan Harapan Baru untuk mengoptimalkan distribusi air bersih dengan menyesuaikan kriteria pipa distribusi dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007, yakni penggantian pipa-pipa existing sebanyak 41 buah, penggantian valve existing sebanyak 8 buah, pengaturan ulang tekanan valve existing sebanyak 5 buah, dan penambahan pompa pada titik tertentu.


Kata kunci: EPANET 2.0; jaringan perpipaan; kebocoran jaringan perpipaan; Kelurahan
Harapan Baru; PDAM Samarinda


Refbacks

  • There are currently no refbacks.