Meta-Analisis Data Efektivitas Pelatihan Asertif Sebagai Pendidikan Karakter untuk Menurunkan Perilaku Merokok Siswa Di Era Revolusi Industri 4.0

Dina Mariana Siregar

Abstract


Di awal masa remaja, seseorang banyak mengalami masalah-masalah dalam kehidupannya, hal ini merupakan faktor yang mengakibatkan remaja cenderung melakukan hal-hal yang mengarah ke kenakalan remaja. Pada masa transisi ini memungkinkan remaja mengalami masa krisis yang ditandai dengan munculnya perilaku menyimpang. Salah satu tugas perkembangan remaja sebagai siswa adalah memiliki tanggung jawab untuk  menyesuaikan dirinya terhadap nilai-nilai yang ada di lingkungan sekolah, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak siswa melakukan tindakan yang bertentangan dengan aturan di sekolah. Salah satu bentuk kenakalan siswa di sekolah adalah merokok. Merokok merupakan bentuk kenakalan pada taraf sedang, namun dapat memberikan kecenderungan bagi remaja untuk mengarahkan pada kenakalan yang lebih berat. Menurut Global Youth Tobacco Survey (GYTS) tahun 2014 proporsi umur pertama kali mencoba merokok pada laki-laki usia 10-11 tahun 26.7%, usia 12-13 tahun 43.4%, usia 14-15 tahun 7.3%. Data tersebut menujukan sebagian besar laki-laki pertama kali merokok pada usia 12-13 tahun. Pada perempuan proporsi pertama kali mencoba merokok usia 10-11 tahun 18%, usia 12-13 tahun 4%, usia 14-15 tahun 21.5%. Terjadinya perilaku merokok pada subjek disebabkan oleh adanya proses modelling dari lingkungan sosialnya, yaitu dengan melihat dan mengamati perilaku merokok teman-temannya kemudian subjek mencoba untuk mencontoh dan mengikuti perilaku merokok teman-temannya. Dengan  adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu bentuk intervensi psikologis untuk membentuk karakter siswa di era revolusi industri 4.0 yang mampu menurunkan perilaku merokok pada siswa sebagai bentuk dari langkah preventif melalui pelatihan asertif. Pelatihan asertif bertujuan untuk membentuk kepribadian siswa agar lebih mampu untuk menolak ajakan teman atau orang lain untuk melakukan tindakan yang mengacu pada perilaku merokok. Pelatihan ini diharapkan mampu untuk mengubah pola pikir siswa yang cenderung meniru dan mengcopy perilaku teman sebayanya. Pelatihan asertif juga berpengaruh pada kepribadian siswa yang masih kurang berani untuk menolak dengan sopan dan tanpa merugikan orang lain.

Keywords


pendidikan karakter, pelatihan asertif, perilaku merokok, revolusi industri 4.0

Full Text:

PDF

References


Alberti & Emmons. (2002). Your perfect right “hidup lebih bahagia dengan menggunakan hak” (PT. Elek media komputindo, ed.). Jakarta.

Aqid, J. (2011). Pendidikan karakter membangun perilaku positif anak bangsa. Bandung: CV. Yrama Widya

Aritonang, M. . (1997). Fenomena wanita merokok. Jurnal Psikologi Universitas Gadjah Mada, (Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press).

Astoni, M. A. M. Z. (1999). Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Merokok serta Prevalensi perokok pada remaja di kelurahan Marianan Kecamatan Banyuasin I Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Kedokteran Universitas Sriwijaya.

Berdnt dan Perry. (1986). Children’s perseption of friendships as supportive relationships. Development Psychologi, 22.

Depkes RI. (2013). Riset kesehatan dasar (Badan Penelitian dan pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, ed.). Jakarta.

Hasnida & kemala. (2008). Hubungan antara stres dan perilaku merokok pada remaja laki-laki. Jurnal Psikologi, 1(2).

Hurlock, E. . (2002). Psikologi perkembangan (Erlangga, ed.). Jakarta.

Jones & Nelson. (2011). Teori dan praktik konseling dan terapi (Pustaka pelajar, ed.). Yogyakarta.

Lucas, K., Lloyd, B. (2005). Health Promotion Evidence and Experience. London: SAGE Publications.

Masngudin. (2014). Kenakalan remaja sebagai perilaku menyimpang hubungannya dengan keberfungsian sosial keluarga. Laporan Penelitian.

Ramopoly. (2015). Latihan kontrol diri untuk penurunan perilaku merokok pada perokok ringan. Jurnal Psikologi, 17(2).

Salim, A. (1995). Perubahan Sosial, Sketsa Teori dan Refleksi Metodoloogi Kasus Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sarwono, S. . (2004). Pisikologi remaja (8th ed.). Jakarta: Raja Gafindo Pustaka.

Sitepoe. (2000). Kekhususan rokok indonesia. Jakarta: PT. Gramedia widiasrana.

Smet. (1994). Psikolodi kesehatan (P. G. widiasarna Indonesia, ed.). Jakarta.

Wulan, D. K. (2012). Faktor Psikologis yang Mempengaruhi Perilaku Merokok pada Remaja. Humaniora, 3(2), 504. https://doi.org/10.21512/humaniora.v3i2.3355




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/psikostudia.v9i1.3591

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Psikostudia : Jurnal Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Indexing by :

         

_________________________________________

PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi Published by Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman, Samarinda, East Kalimantan and This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 _________________________________________

PSIKOSTUDIA: Jurnal Psikologi

Department of Psychology
Faculty of Social and Political Siences, University of Mulawarman
Jl. Muara Muntai Kampus Gn. Kelua Samarinda 75411
Phone: +62 813 35350368
E-Mail: psikostudia@fisip.unmul.ac.id