BENTUK, FUNGSI, DAN NILAI TUTURAN DALAM UPACARA ADAT BIDUK BEBANDUNG SUKU BULUNGAN: KAJIAN FOLKLOR

Irpan Istian, Yusak Hudiyono, Alfian Rokhmansyah

Abstract



                

Abstract


This research has a purpose to describe the form, function and value in Biduk Bebandung tradition ceremonial, Bulungan tribe, through the folklore investigate. The writer has interested to investigate the speech in Biduk Bebandung tradition ceremonial in order to increase the knowledge of culture which has been inheritance from the elders of Bulungan tribe. This research use the qualitative-descriptive method to collect the information and description of form, function and value in Biduk Bebandung tradition ceremonial through folklore investigate. Moreover, the resource of this research is indirect from the informant in the field. The technique in collecting the data, the writer uses the interview and observation technique. To analyze the data, the writer uses data reduction, data display and conclusion. Thus, the result of this research showed that the speech in Biduk Bebandung tradition ceremonial there are line-form, Mengawa speech has 14 lines which is arranged of 6-13 words each line, Tolak Bala speech has 8 lines with 5-14 words each line, Selamat speech has 7 words each line, Mohammad’s Solawat speech has 3 lines with 3-7 words each line, Tahlil speech has 11 lines with 3-105 words each line. Furthermore, those speeches in Biduk Bebandung tradition ceremonial have functions such as entertain, as mediator legalization, the culture league itself and as the media education. Thus, in the Biduk Bebadung tradition, there is a religion value that as a wish to Allah SWT.

 

Keywords: Biduk Bebandung, form, function, value

 

 

Abstrak


Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, dan nilai tuturan dalam upacara adat Biduk Bebandung suku Bulungan ditinjau dari kajian folklor. Penulis tertarik mengkaji tuturan dalam upacara adat Biduk Bebandung agar dapat mengetahui tuturan dan kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang kerajaan suku Bulungan. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, yaitu untuk memperoleh informasi dan gambaran bentuk, fungsi, dan nilai tuturan dalam upaca adat Biduk Bebandung berdasarkan kajian folklor. Sumber data penelitian adalah hasil dari penelitian lapangan dan didapatkan dari narasumber. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tuturan dalam upacara adat Biduk Bebandung terdapat bentuk baris, tuturan Mengawa terdiri dari 14 baris dengan 6-13 kata per baris, tuturan Tolak Bala terdiri dari 8 baris dengan 5-14 kata per baris, tuturan Selamat terdiri dari 7 baris dengan 5-14 kata per baris, tuturan Selawat Nabi Muhammad terdiri dari 3 baris dengan 3-7 kata per baris, tuturan Tahlil terdiri dari 11 baris dengan 3-105 kata per baris. Selanjutnya, fungsi tuturan dalam upacara adat Biduk Bebandung adalah sebagai hiburan, sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga kebudayaan, dan sebagai alat pendidikan anak. Lalu, nilai tuturan dalam upacara adat Biduk Bebandung terdapat nilai religi berupa permohonan kepada Allah SWT.

 

Kata kunci: Biduk Bebandung, bentuk, fungsi, nilai


Full Text:

PDF

References


Aminuddin. 2011. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Amir, Adriyetti. 2013. Sastra Lisan Indonesia.Yogyakarta: Penerbit Andi.

Bahasa, Pusat. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Bogdan, dan Taylor. 1975. Introduction to Qualitative Research Method, a Phenomenological Approach to the Social Science. New York: John Willey & Sons.

Creswell, John W. 2014. Penelitian Kualitatif & Desain Riset Memilih di Antara Lima Pendekatan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dundes, Allan. 1965. The Study of Folklore. Engelwood Cliff: N.J. Prentice Hall.

Danandjaya, James. 1998. Pendekatan Folklor dalam Penelitian Bahan-Bahan Tradisi Lisan.Dalam Pudentia MPSS.Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.

_______.2007.Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Eddy, Nyoman. 1991. Kamus Istilah Sastra Indonesia. Yogyakarta: Nusa Indah.

Endraswara, Suwardi. 2006. Metode, Teori, Teknik Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: UGM Press.

Koentjarangningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

_______.1986.“Sejarah Teori Antropologi I”. Jakarta: Universitas Indonesia.

_______.1991.Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

_______.1991.MetodePenelitian Research Sosial. Yogyakarta: Media Pressindo.

Pudentia, MPSS.1998. Metodelogi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ranjabar. 2013. Sistem Sosial Budaya Indonesia Suatu Pengantar. Bandung: Alfabeta.

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi dan Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Saryono.2010. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika. Shadily, Hassan. 1983. Ensiklopedi Indonesia Jilid 4 . Jakarta: Gramedia Printing Division.

Sudikan, Setya Yuana.2001. Metode Penelitian Kebudayaan. Surabaya: Citra Wacana.

Sudjiman, Panuti.1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Gramedia.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukatman.2009. Butir-butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan Pembelajarannya. Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Sunarti.1978. Sastra Lisan Banjar. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Spradley, James P.2007. Metode Etnografi. Yogyakarta. Edisi Kedua. Tiara Wacana.

Sumber internet:

Andri Wicaksono. 2014. Pengkajian Prosa Fiksi. https://books.google.co.id/books (Diunduh 17 Agustus 2016).

Priaji, Zakwaan.2013. Pengertian Nilai dan Jenis-jenisnya.http://zakwaan-priaji.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-nilai-dan-jenis-jenisnya.html.(Diunduh 4 Juni 2017).

Seken.2013. Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna Lelakaq Dalam Acara Sorong Serah Pada Ritual Pernikahan Adat Sasak.http://pasca.undiksha.ac.id/e-journal/index.php/jurnal_bahasa/article/download/877/631 (Diunduh 17 Agustus 2016).

Taufiq, M. 2011. Aspek Leksikal dalam Analisis Wacana. http://sabuk_inten.blog.uns.ac.id/2011/02/26/aspek-leksikal-dalam-analisis-wacana/ (Diunduh 4 Juni 2017).




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v1i4.710

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Irpan Istian, Yusak Hudiyono, Alfian Rokhmansyah

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License