BUDAYA PEMALI DALAM MASYARAKAT ETNIK TORAJA DI KOTA SAMARINDA: SUATU TINJAUAN SEMIOTIKA

Risna Dwi Astuti, M. Bahri Arifin, Syamsul Rijal

Abstract


Pemali merupakan salah satu bentuk tradisi lisan yang digunakan sebagai bentuk larangan paling halus dan sopan. Salah satu masyarakat yang masih mengamalkan pemali adalah masyarakat etnik Toraja. Penelitian ini membahas tentang makna tanda semiotika pemali yang ada dalam masyarakat etnik Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui pemali apa saja yang ada pada masyarakat etnik Toraja di Kota Samarinda; (2) mendeskripsikan makna yang terkandung pada pemali masyarakat etnik Toraja di Kota Samarinda. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan menggunakan pendekatan kualitatif dengan model pemerian deskriptif. Data penelitian ini berupa teks pemali yang diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat etnik Toraja di Kota Samarinda, sedangkan sumber data dalam penelitian ini, yaitu informan dari masyarakat etnik Toraja yang menetap di Kota Samarinda. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, perekaman dan pencatatan. Kemudian, data dianalisis dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang melihat tanda dalam dua tingkat pemaknaan, yaitu pemaknaan tingkat satu (denotasi) dan pemaknaan tingkat dua (konotasi). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna tanda pada tingkat pemaknaan kedua menjelma menjadi mitos. Dari 47 rumusan pemali yang diketahui dan dilaksanakan oleh masyarakat etnik Toraja di Kota Samarinda terdapat 5 pemali yang berkaitan dengan kesehatan, 6 pemali yang berkaitan dengan dengan keselamatan, 3 pemali berkaitan dengan rezeki dan 1 pemali berkaitan dengan jodoh.

Keywords


semiotika, denotasi, konotasi, mitos, dan pemali.

Full Text:

PDF

References


Akhlak, Annisa., Arifin, M. Bahri., & Syamsul Rijal. 2019. “Pemali dalam Masyarakat Etnik Banjar di Kota Samarinda: Suatu Tinjauan Semiotika”. Ilmu Budaya (Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Budaya), 3(2), 121-130.

Arifin, M. Bahri dan Syamsul Rijal. 2017. Bahasa Daerah di Kalimantan Utara. Yogyakarta: CV Istana Agency.

Barthes, Roland. 2017. Elemen-Elemen Semiologi. Yogyakarta: Basabasi.

Berger, Arthur Asa. 2015. Pengantar Semiotika. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Budiman, Kris. 2011. Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Yogyakarta: Jalasutra.

Kemdikbud. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online]. Tersedia di: https/kbbi.kemdikbud.go.id/. Diakses 15 Januari 2019.

Nurfaizah. 2015. “Pemaknaan Pamali dalam Masyarakat Sunda di Desa Cibingbin, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan (Kajian Deskriptif Semantik dan Semiotik”. http://repository.upi.edu/17004/3/T_LIN_%201201229_Abstrackpdf. (diakses 14 Maret 2018).

Rokhmansyah, Alfian. 2014. Studi Pengkajian Sastra: Perkenalan Awal terhadap Ilmu Sastra. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Sobur, Alex. 2016. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sumitri, Ni Wayan. 2016. Tradisi Lisan Vera: Jendela Bahasa, Sastra, dan Budaya Etnik Rongga. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.30872/jbssb.v4i4.2850

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Risna Dwi Astuti, M. Bahri Arifin, Syamsul Rijal

Editorial address:

Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Mulawarman
Jl. Ki Hajar Dewantara, Gunung Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Indonesia 75123
Email: jurnalilmubudaya.fibunmul@gmail.com
Website: http://e-journals.unmul.ac.id/index.php/JBSSB 

 

Creative Commons License

Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License